Monday, January 22, 2024

Ketika Abinya Anak-anak Ikut Dauroh

Alhamdulillah sudah sampai rumah sejak Ahad malam. 


Aku mau cerita tentang pengalamanku sekeluarga pergi ke Pandeglang dalam rangka nemenin Abinya anak-anak ikut dauroh tauhid HSI oleh ustadz Abdullah Roy rohimahullah. Berlokasi di pondok pesantren Riyadush Shalihin, Cimanuk, Pandeglang.


Awalnya suami mau ikut sendiri, aku dan anak-anak ngga ikut. Aku pikir ya insyaallah bisa lah survive di rumah selama 4 hari tanpa abinya anak-anak. Secara aku emang di rumah ngga ada yang bantu-bantu. Jadi insyaallah udah siap mental untuk solo parenting.


Aku sempet kepikiran juga pengen ikutan daftar dauroh. Biar sekalian belajar juga kan lumayaaan. Terus sadar, anak-anak-anak siapa yang megang? hehe


Qodarullah suami ngga dapet temen buat ke sana, dan penginapan untuk sendiri juga kok yaa agak mubazir kalo cuma untuk tidur malam aja, sedangkan dari bada shubuh sampai bada isya kan full dauroh (otomatis ngga di penginapan). Aku pikir kan kalo ada temen untuk ke sana, insyaallah bisa ‘patungan’ untuk penginapan/hotel (karna memang nggak include). Qodarullah.


Tapi justru ini kabar baik untuk anak-anak, yang ternyata excited banget ketika Abinya nawarin mau nggak nemenin Abinya dauroh ke Pandeglang, dan nginep disana selama 4 hari 3 malam?


Walaupun sempat ragu, apa bisa ‘berdiam’ selama itu bareng 3 anak di dalam kamar penginapan yang jelas tidak seluas rumah kami?


Tapi kalo dipikir juga, ya di rumah pun aku tipe yang ngga suka keluar-keluar. Anak-anak juga keluar rumah cuma untuk ke taman atau main sepeda aja. Bener-bener kami tuh tipe keluarga yang betah di rumah, hehe


So, off we went!


Alhamdulillah perjalanan lancar. Jakarta - Cimanuk menghabiskan waktu 2 jam 15 menit via tol. Anak-anak semua tidur di mobil. Bagasi full barang-barang berasa mau mudik.


Berangkat sekitar jam 10 pagi dan sampai sana jam 2an siang, dengan satu kali istirahat untuk makan + sholat.


Alhamdulillah penginapannya mencukupi untuk kami berlima. Ac nya juga berasa dingin. Kasurnya nyaman dan ada bed tambahan. Dan yang paling un expected, buka jendela tuh pemandangannya langsung sawah dan gunung. Masyaallah. 


Anak-anak senang banget alhamdulillah, tiap saat ‘ngecek’ apa gunungnya kelihatan jelas atau tertutup awan. Apakah langitnya cerah atau kelabu. 


Disediakan juga dispenser dan kompor gas. Tapi aku cuma pakai dispenser aja buat bikin kopi dan mi, hehe.


Alhamdulillah masih bisa stick to our routine. Kepegang semua murojaahnya, tambah hafalannya, baca iqro nya, baca buku bebasnya, ngajinya, kelas dan kajian onlinenya. Alhamdulillah, semua berkat kemudahan dari Allah. Jelas memang waktunya jadi berubah-ubah, ngga sesuai jadwal. Tapi inilah kemudahan dari homeschool. Ngga harus ‘izin sekolah’ ketika harus pergi untuk suatu keperluan, hehe.


Long story short, alhamdulillah kami survive hehe. Karna memang pada akhirnya ya solo parenting juga mostly, karna daurohnya full day. 


Tadinya dauroh baru akan selesai sekitar jam 8 malam, tapi qodarullah karna suatu hal, dipercepat jadi sampai maghrib aja. Alhamdulillah, lagi-lagi kemudahan dari Allah. Kami jadi bisa pulang lebih cepat.


Oiya aku lupa menyebutkan tentang jalan tol baru yang kami lalui. Benar-benar baru. Karena ketika kami melewati tol tersebut, jumlah kendaraannya minim sekali. Bahkan kebanyakan waktu kami habiskan hanya sendirian di jalan tol! Dan ketika malam hari, jalanannya gelap gulita! Subhanallah agak deg-degan karna takut jalanannya kurang kelihatan. Tapi lagi-lagi alhamdulillah, marka jalan kanan-kiri jelas terlihat. Bener-bener bikin deg-degan. 


Dan alhamdulillah alladzi bini’matihi tatimmush shalihaat. Kami sampai rumah dengan selamat.

No comments:

Post a Comment

Ujian (sekolah)

  Link download ada di bawah Salah satu mapel yang memang agak runyam -buat anak kelas 1 SD, dan terkhusus Azkiya- adalah PAM (Pendidikan An...